Rabu, 02 September 2015

Pembelajaran Proses Pembentukan Urine

Sistem ekskresi adalah salah satu materi IPA kelas 9 pada KTSP. Pembelajarannya biasanya dibagi 3 bagian. Bagian pertama tentang identifikasi alat-alat ekskresi beserta fungsinya. Bagian kedua adalah proses pembentukan urine. Dan bagian ketiga adalah penyakit atau kelainan pada sistem ekskresi beserta cara pencegahan atau pengobatannya.
Cerita saya kali ini adalah pembelajaran yg telah saya lakukan tentang proses pembentukan urine. Pada tahun-tahun sebelumnya, pada pembelajaran ini saya memakai model yang konvensional alias ceramah sampai mulut berbusa-busa, tenggorokkan kering dan batuk-batuk.. Lebay ya.. hehe..tapi emang itu yang terjadi kok.. Rasanya capee banget abis ngajar itu..
Tapi semua berubah setelah negara api menyerang...  (minjem gayanya anak2)
Setelah saya mendapat pelatihan dari USAID Prioritas, saya merasa terbuka mata mendapat pengalaman yg luar biasa, saya jadi semakin tertarik mencari ide-ide baru yang dapat menarik siswa pada pembelajaran. Dari salah satu buku ide pembelajaran dari Usaid tersebut, saya mendapatkan ide ini. Ternyata gampang sekali, dan siswa-siswa saya juga jadi tertarik dan pelajarannya jadi lebih mudah dimengerti.
Idenya adalah membuat model ginjal dari bahan-bahan sederhana yang mudah didapat, kemudian mencobakan sendiri prosesnya.
Untuk itu saya memakai saringan teh, botol plastik bekas, sedotan, selang kecil, balon dan air teh yg masih ada ampasnya..
Saringan difungsikan sebagai glomerulus, botol bekas sebagai rongga ginjal, sedotan sebagai ureter dan uretra, balon sebagai kantung kemih. Selang kecil sebagai pembuluh darah dari dan ke ginjal.
Kegiatan pembelajarannya, setelah model ginjal dibuat sendiri perkelompok, maka siswa akan mencobakan cara kerja model ginjal buatan sendiri.
Air teh berfungsi sebagai darah yang akan disaring, disaring dengan saringan, terus masuk ke rongga ginjal, terus ke ureter, ditampung dikantung kemih sampai penuh. Jika kantung kemih sudah penuh, akan terasa "kebelet", maka urine mesti dibuang melalui ureter.
Ternyata percobaan seperti ini membuat siswa2 lebih cepat mengerti, lebih aktif dalam kegiatan pembelajarannya..
Untuk kedepannya, jika saya masih mendapat tugas mengajar dikelas 9, mungkin akan ada beberapa hal yang ditambahkan.

7 komentar:

  1. Murid2 Lilla kayaknya having fun banget ya :)
    kalau sudah dipraktekkan sendiri itu emang lebih lama tinggal dikepala daripada ngapalin teori ya La:D

    BalasHapus
  2. Di paragraf awal, ko proses pembentukan urin diawali identifikasi organ reproduksi, kenmdian bagian ketiganya kelainan pada sistem reproduksi, mungkin maksudnya sistem ekskresi kali ya bu....maaf kl sy salah....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya buu.. pikiran sy kemana kali.. lg ngelamun.. hehe. Tar di edit dl..
      Makasih yaa

      Hapus